• Breaking News

    SELAMAT DATANG DI PUSAT LENDIR Aman Dan Terpercaya !!

    Senin, 27 Februari 2017

    ML Dengan Teman Suami Terasa Puas



    Heri, 32 th, adalah teman sekantor suamiku yang sebaya dengannya
    sedangkan aku berumur 28 th.

    Mereka sering bermain tenis bersama, entah
    mengapa setiap Heri datang kerumah menjemput suamiku ia selalu menyapaku
    dengan senyumnya yang khas, sorotan matanya yang dalam selalu
    memandangi diriku sedemikian rupa apalagi sewaktu aku memakai daster
    yang agak menerawang tatapannya seakan menembus menjelajahi seluruh

    Aku benar benar dibuat risih oleh perlakuannya,
    sejujurnya aku merasakansesuatu yang aneh pada diriku, walaupun aku
    telah menikah 2 tahun yang lalu dengan suamiku, aku merasakan ada suatu
    getaran dilubuk hatiku ditatap sedemikian rupa oleh Heri.

     Suatu hari suamiku pergi keluar kota selama 4 hari. Pas di hari minggu Heri datang
    kerumah maksud hati ingin mengajak suamiku bermain tenis, pada waktu itu
    aku sedang olahraga dirumah dengan memakai hot pant ketat dan kaos
    diatas perut.

    Ketika kubuka pintu untuknya ia terpana melihat
    liku liku tubuhku yang seksi tercetak jelas di kaos dan celana pendekku
    yang serba ketat itu.



     Darahku berdesir merasakan tatapannya yang tajam
    itu. Kukatakan padanya suamiku keluar kota sejak 2 hari lalu, dia hanya
    diam terpaku dengan senyumannya yang khas tidak terlihat adanya
    kekecewaan diraut mukanya, tiba-tiba ia berkata “..Hesty mau tidak
    gantiin suamimu, main tenis dengan saya..

    ” Giliran aku yang terpana selama menikah belum pernah aku pergi keluar dengan laki laki selain
    suamiku tetapi terus terang aku senang mendengar ajakannya, dimataku Heri merupakan figure yang cukup ‘gentleman’.

    Sementara akumasih ragu-ragu tiba tiba dengan yakin ia berkata “..Cepet ganti pakaian
    aku tunggu disini..”

    Entah apa yang mendorongku untuk menerima
    ajakannya aku langsung mengangguk sambil berlari kekamarku untuk
    mengganti pakaian.

     Dikamar Aku termangu hatiku dagdigdug seperti anak
    SMU sedang berpacaran lalu aku melihat diriku dicermin kupilih baju baju
    tenisku lalu ketemukan rok tenis putihku yang supermini lalu kupakai
    dengan blous ‘you can see’ setelah itu kupakai lagi sweater, wouw..
    cukup seksi juga aku ini.., setelah itu aku pakai sepatu olahragaku lalu
    cepat cepat aku temui Heri didepan pintu “..Ayo Her aku sudah siap..”
    Heri hanya melongo melihat pakaianku. Jakunnya terlihat naik turun.

    Singkat
    kata aku bermain tenis dengannya dengan penuh ceria, kukejar bola yang
    dipukulnya, rok miniku berkibar, tanpa sungkan aku biarkan matanya
    menatap celana dalamku, ada perasaan bangga dan gairah setiap matanya
    menatap pantatku yang padat bulat ini.

    Saking hotnya aku
    mengejar bola tanpa kuduga aku jatuh terkilir, Heri menghampiriku lalu
    mengajakku pulang.

    Setiba di rumah, kuajak Heri untuk mampir dan ia
    menerimanya dengan senang hati.

     Heri memapahku sampai ke kamar, lalu
    membantuku duduk di ranjang. Dengan manja kuminta ia mengambilkan aku
    minuman di dapur,

    Heri mengambilkan minuman dan kembali ke kamar
    mendapatkan aku telah melepas sweater dan sedang memijat betisku
    sendiri.

    Ia agak tersentak melihatku, karena aku telah menanggalkan
    sweaterku sekarang tinggal memakai blous “you can see” longgar yang
    membuat ketiak dan buah dadaku yang putih mulus itu mengintip nakal,
    posisi kakiku juga menarik rokmini olahragaku hingga pahaku yang juga
    putih mulus itu terbuka untuk menggoda matanya.

    Tampak sekali
    ia menahan diri dan mengalihkan pandangan saat memberikan minuman
    kepadaku.

    Memang “gentleman” pria ini. penampilannya agak kaku tetapi
    disertai sikap yang lembut, kombinasi yang tak kudapatkan dari suamiku,
    ditambah berbagai macam kecocokan di antara kami.

    Mungkin inilah yangmendorongku untuk melakukan sesuatu hal yang seharusnya tidak dilakukan
    oleh seorang wanita yang sudah bersuami.

    Aku menggeser posisikumendekatinya, lalu kucium pipinya sebagai ucapan terimakasihku. Heri
    terkejut, namun tak berusaha menghindar bahkan ia menggerakan wajahnya
    sehingga bibirku beradu dengan bibirnya.



    Kewanitaanku bangkit walaupunaku tahu ini adalah salah tetapi tanpa kusadari ia mencium bibirku
    beberapa saat sebelum akhirnya aku merespon dengan hisapan lembut pada
    bibir bawahnya yang basah.


    Kami saling menghisap bibirbeberapa saat sampai akhirnya aku yang lebih dulu melepas ciuman
    hangat kami. “Her..” kataku ragu. Kami saling menatap beberapa saat.

    Komunikasi tanpa kata-kata akhirnya memberijawaban dan keputusan yang sama dalam
    hati kami, lalu hampir berbarengan, wajah kami sama-sama maju dan
    kembali saling berciuman dengan mesra dan hangat, saling menghisap
    bibir, lalu lama kelamaan, entah siapa yang memulai, aku dan Heri saling
    menghisap lidah dan ciuman pun semakin bertambah panas dan bergairah.

    Ciuman dan hisapan berlanjut terus, sementara tangan Heri mulai beralih dari
    betisku, merayap ke pahaku dan membelainya dengan lembut.

    Darahku semakin berdesir. Mataku terpejam. Entah bagaimana pria bukan suamiku
    ini bisa menyentuh ragaku selembut ini, semakin kupejamkan mataku
    semakin melayang perasaanku, dan menikmati kelembutan yang memancing
    gairah ini. Kembali Heri yang melepas bibirnya dari bibirku.

    Namun kali ini, dengan lembut namun tegas, ia mendorong tubuhku sambil satu
    tangannya masih terus membelai pahaku, membuat kedua tanganku yang
    menahanku pada posisi duduk tak kuasa melawan dan akupun terbaring
    pasrah menikmati belaiannya, sementara ia sendiri membaringkan tubuhnya
    miring di sisiku.

    Heri mengambil inisiatif mencium bibirku
    kembali, yang serta merta kubalas dengan hisapan pada lidahnya. Mungkin
    saat itu gairahku semakin menggelegak akibat tangannya yang mulai
    beralih dari pahaku ke selangkanganku, membelai barang milikku yang
    paling sensitif yang masih terbalut celana dalam itu dengan lembut namun
    pasti.

    “Mmhh.. Heri..sudah terlalu jauh Her..” desahku di
    sela-sela ciuman panas kami. Aku agak lega saat tangan kekarnya
    meninggalkan selangkanganku, namun ia mulai menarik blousku hingga
    terlepas dari jepitan rokku, lalu ia loloskan dari kepalaku.

    Buah dadaku yang montok dan puting susuku membayang menggoda dari BH-ku yang tipis
    dan seksi, membuatnya semakin penasaran. Ia kembali mencium bibirku,
    namun kali ini lidahnya mulai berpindah-pindah ke telinga dan leherku,
    untuk kembali lagi ke bibir dan lidahku.

    Permainannya yang lembut dan tak tergesa-gesa ini membuatku terpancing menjadi semakin
    bergairah, sampai akhirnya ia mulai memainkan tangannya meraba-raba
    dadaku dan sesekali menyelipkan jarinya ke balik BH menggesek-gesek
    putingku yang saat itu sudah tegak mengacung.


    Tanpa kusadari aku mulai memainkan kaos bajunya, dan setelah bajunya kusingkap terlihat tampilan
    otot di tubuhnya. Aku melihat dada bidang dan kekar, serta perut
    sixpacknya di depan mataku.

    Tak lama ia pun memutuskan untuk mengalihkan
    godaan bibirnya ke buah dadaku yang masih terbalut BHku.

    Diciumi

    buah dadaku sementara tangannya merogoh ke balik punggungku untuk
    melepas kait BH-ku.

    Sama sekali tidak ada protes dariku iapun melempar
    BH-ku ke lantai sambil tidak buang waktu lagi mulai menjilati putingku
    yang memang sudah menginginkan ini dari tadi. “Ooohh.. sshh.. aachh..
    Heri..” desahku langsung terlontar tak tertahankan begitu lidahnya yang
    basah dan kasar menggesek putingku yang terasa sangat peka.

    Heri menjilati dan menghisap dada dan putingku di sela-sela desah dan
    rintihku yang sangat menikmati gelombang rangsangan demi rangsangan yang
    semakin lama semakin menggelora ini, “..Oooh Heri suuddhaah..

    Heri stoop..!!” tetapi Heri terus saja merangsangku bahkan tangannya mulai
    melepas celananya, sehingga kini ia benar-benar telanjang bulat.

    Penisnya yang besar dan berotot mengacung tegang, karuan aku terbelalak
    melihatnya, besar dan perkasa lebih perkasa dari penis suamiku, vaginaku
    tiba tiba berdenyut tak karuan.

    Oh..tak kupikirkan akibat darikeisenganku tadi yang hanya ingin mencium pipinya saja sekarang sudah berlanjut sedemikian jauh.

    Heri melepas putingku lalu bangkitberlutut mengangkangi betisku. Ia menarik rokku dan membungkukkan badannya menciumi pahaku.

    Kembali bibirnya yang basah dan lidahnya yang
    kasar menghantarkan rangsangan hebat yang merebak ke seluruh tubuhku
    pada setiap sentuhannya di pahaku.

    Apalagi ketika lidahnya menggodaselangkanganku dengan jilatannya yang sesekali melibas pinggiran CD ku,semili lagi menyentuh bibir vaginaku

    Yang bisa kulakukan hanya mendesah dan merintih pasrah melawan gejolak birahi, rasa penasaranku
    menginginkan lebih dari itu tapi akal sehatku masih menyatakan bahwa ini
    perbuatan yang salah.

    Akhirnya, dengan menyibakkan celanadalamku, Heri mengalihkan jilatannya kerambut kemaluanku yang telah begitu basah penuh lendir birahi. “ggaahh.. Heeruu..stoop..ohh..”
    bagaikan terkena setrum rintihanku langsung menyertai ledakan kenikmatan
    yang kurasakan saat lidah Heri melalap vaginaku dari bawah sampai ke
    atas, menyentuh klitorisku.

    Kini kami sama-sama telanjangbulat. Tubuh kekar berotot Heri berlutut di depanku. Lobang vaginaku erasa panas, basah dan berdenyut-denyut melihat batang penisnya yang
    tegang besar kekar berotot berbeda dengan punya suamiku yang lebih kecil.

    Oohh..betul betul luar biasa napsu birahiku makin mengebu gebu.
    Entah mengapa aku begitu terangsang melihat batang kemaluan yang bukan
    punya suamiku.Oooh begitu besar dan perkasa, pikiranku bimbang karena
    aku tahu sebentar lagi aku akan disetubuhi oleh sahabat suamiku, anehnya
    gelora napsu birahiku terus mengelegak.

    Kupasrahkan diriku ketika Heri  membuka kakiku hingga mengangkang lebar lebar, lalu Heri
    menurunkan pantatnya dan menuntun penisnya ke bibir vaginaku.

    Kerongkonganku tercekat saat kepala penis Heri  menembus vaginaku.”Hngk!
    Besaar..sekalii..Heer..”

    Walau telah basah berlendir, tak urung penisnya
    yang demikian besar kekar berotot begitu seret memasuki liang vaginaku
    yang belum pernah merasakan sebesar ini, membuatku menggigit bibir
    menahan kenikmatan hebat bercampur sedikit rasa sakit.

    Tanpa terburu-buru, Heri kembali menjilati dan menghisap putingku yang masih
    mengacung dengan lembut, kadang menggodaku dengan menggesekkan giginya
    pada putingku, tak sampai menggigitnya,

    lalu kembali menjilati dan menghisap putingku, membuatku tersihir oleh kenikmatan tiada tara,
    sementara setengah penisnya bergerak perlahan dan lembut menembus
    vaginaku.

    Ia menggerak-gerakkan pantatnya maju mundur dengan perlahan,
    memancing gairahku semakin bergelora dan lendir birahi semakin banyak
    meleleh di vaginaku, melicinkan jalan masuk penis berotot ini ke dalam
    liang kenikmatanku tahap demi tahap.

    Lidahnya yang kasar dan basah berpindah-pindah dari satu puting ke puting yang lain, membuat
    kepalaku terasa semakin melayang didera kenikmatan yang semakin
    bergairah.

    Akhirnya napsu birahikulah yang menang laki laki perkasa ini
    benar benar telah menyeretku kepusaran kenikmatan menghisap seluruh
    pikiran jernihku dan yang timbul adalah rangsangan dahsyat yang
    membuatku ingin mengarungi permainan seks dengan sahabat suamiku ini
    lebih dalam.

    “Ouuch.. sshh.. aachh.. teruuss.. heeruu..
    masukin penismu yang dalaam..!! oouch.. niikmaat.. heerr..!! Baru kali
    ini lobang vaginaku merasakan ukuran dan bentuk penis yang bukan milik
    suamiku, yang sama sekali baru ..besaar dan perkasaa.., aku merasakan
    suatu rangsangan yang hebat didalam diriku.

    Seluruh rongga vaginaku terasa penuuh, kurasakan begitu nikmatnya dinding vaginaku digesek
    batang penisnya yang keras dan besaar..!


    Akhirnya seluruh batang kemaluannya yang kekar besar itu tertelan kedalam lorong
    kenikmatanku, memberiku kenikmatan hebat, seakan bibir vaginaku dipaksa
    meregang, mencengkeram otot besar dan keras ini.

    Melepas putingku, Heri mulai memaju-mundurkan pantatnya perlahan, “..oouch.. niikmaat..
    heeruu..!!” aku pun tak kuasa lagi untuk tidak merespon kenikmatan ini
    dengan membalas menggerakan pantatku maju-mundur dan kadang berputar
    menyelaraskan gerakan pantatnya, dan akhirnya napasku semakin
    tersengal-sengal diselingi desah desah penuh kenikmatan.

    sshh.. hh.. Heerruu.. oohh ..suungguuhh.. niikmmaat sahyangghh..” Heri
    membalas dengan pertanyaan “Ohh.. Hestyy nikmatan mana dengan penis
    suamimu..?” otakku benar benar terhipnotis oleh kenikmatan yang luar
    biasa..! jawabanku benar benar diluar kesadaranku “Ohh ssh Heri
    penismu besaar sekalii..! jauh lebih nikmaat ..!!

    Heri makin gencar melontarkan pertanyaan aneh aneh, “..hh..Hesty lagi diapain memekmu sama
    kontolnya Heri..?” aku bingung menjawabnya, “Bilang lagi dientot..!”
    Heri memaksaku untuk mengulangnya, tapi dasar aku lagi terombang ambing
    oleh buaian birahi akupun tidak malu malu lagi mengulangnya “hh.. hh..
    sshh.. mmhh..lagi dientot sayaang..”

    Terus menerus kami saling memberi kenikmatan, sementara lidah Heri kembali menari di putingku
    yang memang gatal memohon jilatan lidah kasarnya.

    Aku benar benar menikmati permainannya sambil meremas-remas rambutnya. Rasa kesemutan
    berdesir dan setruman nikmat makin menjadi jadi merebak berpusat dari
    vagina dan putingku, keseluruh tubuhku hingga ujung jariku.

    Kenikmatan menggelegak ini merayap begitu dahsyat sehingga terasa seakan tubuhku
    melayang. Penisnya yang dahsyat semakin cepat dan kasar menggenjot
    vaginaku dan menggesek-gesek dinding vaginaku yang mencengkeram erat.

    Hisapan dan jilatannya pada putingku pun semakin cepat dan bernapsu. Aku begitu
    menikmatinya sampai akhirnya seluruh tubuhku terasa penuh setruman
    birahi yang intensitasnya terus bertambah seakan tanpa henti hingga
    akhirnya seluruh tubuhku bergelinjang liar tanpa bisa kukendalikan saat
    kenikmatan gairah ini meledak dalam seluruh tubuhku.


    Desahanku sudah berganti dengan erangan erangan liar kata kataku semakin vulgar. “Ahh..
    Ouchh.. entootin terus sayaang.. genjoott.. habis memekku..!! genjoott..
    kontolmu sampe mentok..!!” Ooohh.. Herruu.. bukan maiin.. eennaaknyaa..
    ngeentoot denganmu..!!” mendengar celotehanku, Heri yang kalem berubah
    menjadi semakin beringas seperti banteng ketaton dan yang membuat aku
    benar benar takluk adalah staminanya yang bukan maiin perkasaa.., tidak
    pernah kudapatkan seperti ini dari suamiku.

    Aku benar benar sudah lupa siapa diriku yang sudah bersuami ini, yang aku rasakan
    sekarang adalah perasaan yang melambung tinggi sekali yang ingin
    kunikmati sepuas puasnya yang belum pernah kurasakan dengan suamiku.
    Heri mengombang ambingkan diriku di lautan kenikmatan yang maha luas,
    seakan akan tiada tepinya.


    Akhirnya aku tidak bisa lagi menahan gelombang kenikmatan melanda seluruh tubuhku yang begitu
    dahsyatnya menggulung diriku “Ngghh.. nghh .. nghh.. Heri.. Akku mau
    keluaar..!!” pekikanku meledak menyertai gelinjang liar tubuhku sambil
    memeluk erat tubuhnya mencoba menahan kenikmatan dalam tubuhku,

    Heri mengendalikan gerakannya yang tadinya cepat dan kasar itu menjadi
    perlahan sambil menekan batang kemaluannya dalam dalam dengan memutar
    mutar keras sekalii.. Clitorisku yang sudah begitu mengeras habis
    digencetnya. “..aacchh.. Heri.. niikmaat.. tekeen.. teruuss..
    itilkuu..!!”

    Ledakan kenikmatan orgasmeku terasa seperti
    ‘forever’ menyemburkan lendir orgasme dalam vaginaku, kupeluk tubuh Heri
    erat sekali wajahnya kuciumi sambil mengerang mengerang dikupingnya
    sementara Heri terus menggerakkan sambil menekan penisnya secara sangat
    perlahan, di mana setiap mili penisnya menggesek dinding vaginaku
    menghasilkan suatu kenikmatan yang luar biasa yang kurasakan dalam
    tubuhku yang tidak bisa kulontarkan dengan kata kata.

    Beberapa detik kenikmatan yang terasa seperti ‘forever’ itu akhirnya berakhir
    dengan tubuhku yang terkulai lemas dengan penis Heri masih di dalam
    vaginaku yang masih berdenyut-denyut di luar kendaliku.

    Tergesa-gesa, Heri mengecup bibir, pipi dan leherku dengan lembut dan
    mesra, sementara kedua lengan kekarnya memeluk tubuh lemasku dengan
    erat, membuatku benar-benar merasa aman, terlindung dan merasa sangat
    disayangi. Ia sama sekali tidak menggerakkan penisnya yang masih besar
    dan keras di dalam vaginaku. Ia memberiku kesempatan untuk mengatur
    napasku yang terengah-engah.

    Setelah aku kembali “sadar” dariledakan kenikmatan klimaks yang memabukkan tadi, aku pun mulai membalas   iumannya, memancing Heri untuk kembali memainkan lidahnya pada lidahku
    dan menghisap bibir dan lidahku semakin liar.

    Sekarang aku tidak canggung lagi bersetubuh dengan teman suamiku ini. Gairahku yang sempat
    menurun tampak semakin terpancing dan aku mulai kembali menggerak-gerakkan pantatku perlahan-lahan, menggesekkan penisnya pada. dinding vaginaku

    Respon gerakan pantatku membuatnya semakin liar dan
    aku semakin berani melayani gairahnya yang memang tampaknya makin liar
    saja.

    Genjotan penisnya pada vaginaku mulai cepat, kasar dan
    liar. Aku benar-benar tidak menyangka bisa terangsang lagi, biasanya
    setelah bersetubuh dengan suamiku setelah klimax rasanya malas sekali
    untuk bercumbu lagi tapi kali ini Heri memberiku pengalaman baru walau
    sudah mengalami klimax yang maha dahsyat tadi tapi aku bisa menikmati
    rangsangannya lagi oleh genjotan penisnya yang semakin bernapsu, semakin
    cepat, semakin kasar, hingga akhirnya ledakan lendir birahiku menetes
    lagi bertubi-tubi dari dalam vaginaku.

    Lalu Heri memintaku untuk berbalik, ooh ini gaya yang paling kusenangi “doggy style” dengan
    gaya nungging aku bisa merasakan seluruh alur alur batang kemaluan
    suamiku dan sekarang aku akan merasakan batang yang lebih besar lebih
    perkasa oohh..! dengan cepat aku berbalik sambil merangkak dan
    menungging kubuka kakiku lebar, kutatap mukanya sayu sambil memelas

    Yeess..Herr..masukin kontol gedemu dari belakang kelobang memekku..”
    Heri pun menatap liar dan yang ditatap adalah bokongku yang sungguh
    seksi dimatanya, bongkahan pantatku yang bulat keras membelah ditengah
    dimana bibir vaginaku sudah begitu merekah basah dibagian labia dalamku
    memerah mengkilat berlumuran lendir birahiku mengintip liang
    kenikmatanku yang sudah tidak sabar ingin melahap batang kemaluannya
    yang sungguh luar biasa itu.

    Sambil memegang batang penisnyadisodokannya ketempat yang dituju ”Bleess..” ..Ooohh.. Heri..teruss.. Herr.. yang.. dalaam..!! mataku mendelik merasakan betapa
    besaar dan panjaang batang penisnya menyodok liang kenikmatanku, urat
    urat kemaluannya terasa sekali menggesek rongga vaginaku yang menyempit
    karena tertekuk tubuhku yang sedang menungging ini.

    Hambatan yang selalu kuhadapi dengan suamiku didalam gaya ‘doggy style’ ini adalah pada
    waktu aku masih dalam tahap ‘menanjak’ suamiku sudah terlalu cepat
    keluar, suamiku hanya bisa bertahan kurang dari dua menit.

    Tetapi Heri sudah lebih dari 15 menit menggarapku dengan gaya ‘doggy style’
    ini tanpa ada tanda tanda mengendur.

    Oh bukan maiin..! bagai kesurupanaku menggeleng gelengkan kepalaku, aku benar benar dalamkeadaan ekstasi,eranganku sudah berubah menjadi pekikan pekikan kenikmatan, tubuhku
    kuayun ayunkan maju mundur, ketika kebelakang kusentakan keras sekali
    menyambut sodokannya sehingga batang penis yang besaar dan panjaang itu
    lenyap tertelan oleh kerakusan lobang vaginaku. kenikmatanku bukan lagi
    pada tahap “menanjak” tapi sudah berada di awang-awang di puncak gunung
    kenikmatan yang tertinggi.

    “Hngk.. ngghh..Heri..akuu maukeluaar lagii.. aargghh..!!” aku melenguh panjang menyertai klimaksku yang kedua yang kubuat semakin nikmat dengan mendorong pantatku ke
    belakang keras sekali menancapkan penisnya yang besar sedalam-dalamnya
    di dalam vaginaku, sambil kukempot kempotkan vaginaku serasa ingin
    memeras batang kemaluannya untuk mendapatkan seluruh kenikmatan
    semaksimum mungkin.

    Setelah mengejang beberapa detik diterjang
    gelombang kenikmatan, tubuhku melemas dipelukan Heri yang menindih
    tubuhku dari belakang. Berat memang tubuhnya, namun Heri menyadari itu
    dan segera menggulingkan dirinya, rebah di sisiku. Tubuhku yang
    telanjang bulat bermandikan keringat terbaring pasrah di ranjang, penuh
    dengan rasa kepuasan yang maha nikmat yang belum pernah aku rasakan
    sebelumnya dengan suamiku.

    Heri memeluk tubuhku dan mengecup
    pipiku, membuatku merasa semakin nyaman dan puas. “Hesty aku belum
    keluar sayang..! tolongin aku isepin kontolku sayaang..!” Aku benar
    benar terkejut aku sudah dua kali klimaks tapi Heri belum juga keluar,
    bukan main perkasanya. biasanya malah suamiku lebih dulu dari aku
    klimaksnya kadang kadang aku malah tidak bisa klimaks dengan suamiku
    karena suamiku suka terburu buru.

    Merasa aku telah diberi kepuasan yang luar biasa darinya maka tanpa sungkan lagi kuselomot
    batang kemaluannya kujilat jilat buah zakarnya bahkan selangkangannya
    ketika kulihat Heri menggeliat geliat kenikmatan, “..Ohh yess Hes..
    nikmat sekalii.. teruss hes.. lumat kontolku iseep yang daleemm.. ohh..
    heestyy.. saayaangg..!!”

    Heri mengerang penuh semangat membuatku semakin
    gairah saja menyelomot batang kemaluannya yang besar, untuk makin
    merangsang dirinya aku merangkak dihadapannya tanpa melepaskan batang
    kemaluannya dari mulutku, kutunggingkan pantatku kuputar putar sambil
    kuhentak hentakan kebelakang, benar saja melihat gerakan erotisku Heri
    makin mendengus dengus bagai kuda jantan liar, dan tidak kuperkirakan
    yang tadinya aku hanya ingin merangsang Heri untuk bisa cepat
    ejakulasinya malah aku merasakan birahiku bangkit lagi vaginaku terasa
    berdenyut denyut clitorisku mengeras lagi.

    Merasa aku telah diberi multiple orgasme yang banyak dibicarakan teman temanku? Selomotanku
    makin beringas, batang yang besar itu yang menyumpal mulutku tak
    kupedulikan lagi kepalaku naik turun cepat sekali, Heri menggelinjang
    hebat, akhirnya kurasakan vaginaku ingin melahap kembali batang
    kemaluannya yang masih perkasa ini, dengan cepat aku lepas penisnya dari
    mulutku langsung aku merangkak ke atas tubuhnya kuraih batang
    kemaluannya lalu kududuki sembari ku tuju ke vaginaku yang masih lapar
    itu. Bleess.. aachh..aku merasakan bintang bintang di langit kembali
    bermunculan.

    “..Ooohh..Hesty..kau sungguuh seksxyy.. masuukin
    kontolku..!!” Heri memujiku setinggi langit melihat begitu antutiasnya
    aku meladeninya bahkan bisa kukatakan baru pertama kali inilah aku
    begitu antusias, begitu beringas bagai kuda betina liar melayani kuda
    jantan yang sangat perkasa ini. “..Yess.. Heri.. yeess.. kumasukkan
    kontolmu yang perkasa ini..!” kuputar-putar pinggulku dengan cepatnya
    sekali kali kuangkat pantatku lalu kujatuhkan dengan derass sehingga
    batang penis yang besar itu melesak dalaam sekali..

    Heestyy.. putaar.. habiisiin kontoolku.. eennakk.. sekaallii..!!”
    giliran Heri merintih mengerang bahkan mengejang-ngejangkan tubuhnya,
    tidak bisa kulukiskan betapa nikmatnya perasaanku, tubuhku terasa
    seringan kapas jiwaku serasa diombang ambing di dalam lautan kenikmatan
    yang maha luas kucurahkan seluruh tenagaku dengan memutar menggenjot
    bahkan menekan keras sekali pantatku, kali ini aku yang berubah menjadi
    ganas dan jalang, bagaikan kuda betina liar aku putar pinggulku dan
    bagai penari perut meliuk meliuk begitu cepat.

    Batang kemaluannya kugenjot dan kupelintir habiss.. bahkan kukontraksikan
    otot-otot vaginaku sehingga penis yang besar itu terasa bagai dalam
    vacum cleaner terhisap dan terkenyot didalam liang vaginaku.


    Dan yang terjadi adalah benar benar membuatku bangga sekali, Heri bagai
    Layang-layang putus menggelinjang habis kadang mengejangkan tubuhnya
    sambil meremas pantatku keras sekali,

    Sekali-kali ingin melepaskantubuhku darinya tapi tidak kuberikan kesempatan itu bahkan kutekan lagi pantatku lebih keras, batang penisnya melesak seluruhnya bahkan rambut
    kemaluannya sudah menyatu dengan rambut kemaluanku, clitorisku yang
    lapar akan birahi sudah mengacung keras makin merah membara tergencet
    batang kemaluannya.

    Badanku sedikit kumiringkan ke belakang, buah
    zakarnya kuraih dan kuremas-remas, “..Ooohh.. aachh.. yeess.. Heess..
    yeess..!!”

    Heri membelalakan matanya sama sekali tidak menyangka aku
    menjadi begitu beringass..begitu liaar.. menunggangi tubuhnya, lalu Heri
    bangkit, dengan posisi duduk ia menylomot buah dadaku… aachh tubuhku
    semakin panaas.. kubusungkan kedua buah dadaku. “..selomot.. pentilku..
    dua. duanya..

    Herr..yeess..!! …sshh.. …oohh..!! mataku menjadi
    berkunang kunang, “..Ooohh.. Hestyy.. nikmatnya bukan main posisi ini..!
    batang kontolku melesak dalam sekali menembus memekmu..!”

    Heri mendengus-dengus kurasakan batang penisnya mengembung pertanda spermanya
    setiap saat akan meletup, “..Ohh.. sshh..aahh.. Heri ..keluaar..
    bareeng..sayaannghh..!! jiwaku terasa berputar putar..!
    “..yess..Hess..aku… keluarkan diluar apa didalam..?”. “..Ohh.. Heri
    kontoolmu.. jaangaahhn..dicabuut..keluarin.. didalaam..!!

    DIBACA:
    Silahkan Diklik Banyak Yang Bugil Disini


    Tiba - tiba bagaikan disetrum jutaan volt kenikmatan tubuhku bergetar hebat
    sekalii..! dan tubuhku mengejang ketika kurasakan semburan dahsyat di
    dalam rahimku, “..aachh. jepiit kontoolku.. yeess.. sshh.. oohh..

    Nikmaatnya.. memekmu Hestyy..!!” Heri memuncratkan air maninya di dalam
    rongga vaginaku, terasa kental dan banyak sekali. Akupun mengelinjang
    hebat sampai lupa daratan “..Nggkkh.. sshh.. uugghh.. Heerru.. teekeen
    kontoolmu.. sampe mentookkhh..

    Sayaahng.. aarrgghh..!! gelombang demi
    gelombang kenikmatan menggulung jiwaku, ooh benar benar tak kusangka
    makin sering klimaks makin luar biaasaa rasa nikmatnya jiwaku serasa
    terbetot keluar terombang ambing dalam lautan kenikmatan yang maha luas.
    Kutekan kujepit kekepit seluruh tubuhnya mulai batang penisnya
    pantatnya pinggangnya bahkan dadanya yang kekar kupeluk erat sekali.

    Seluruh tetes air maninya kuperas dari batang kemaluannya yang sedang terjepit
    menyatu di dalam liang vaginaku. aarrgghh..

    Nikmatnya sungguh luar biaasaa!! Oohh Heri aku kuatir akan ketagihan dengan batang penismu yang maha dahsyat ini!! Akhirnya perlahan lahan kesadaranku pulih kembali,
    klimaks yang ketiga ini membuat tubuhku terasa lemas sekali,

    Heri sadar akan keterbatasan tenagaku, akhirnya ia membaringkan tubuhku di dadanya
    yang kekar, aku merasakan kenyamanan yang luar biasa, kepuasanku terasa
    sangat dihargainya. Tiga kali klimaks bukanlah hal yang mudah bagiku
    untuk mendapatkannya didalam satu kali permainan seks.

    Heri telah menaklukan diriku luaar.. dalaam..!! akan kukenang kejadian ini
    selama hidupku. Tiba tiba Heri melihat jam lalu dengan muka sedih ia
    mengatakan kepadaku bahwa ia harus menemui seseorang 10 menit lagi,
    akupun tak kuasa menahannya, aku hanya mengangguk tak berdaya.

    Heri dari rumah, aku termenung sendirian di ranjang. Suatu kejadian
    yang sama sekali tak terpikir olehku mulai merebak dalam kesadaranku.
    Aku telah menikmati perbuatan seks dengan sahabat suamiku bahkan harus
    kuakui, aku betul betul menikmati kedahsyatan permainan seks dengan
    sahabat suamiku itu.

    PROMOSI
    OmPoker.com #JudiOnlineTerpercaya
    Poker | Domino | Capsa Susun | Togel | Casino | Sabung Ayam | Bola.
    Temukan game dan peluang kemenangan yang lebih mantap! PRAKTIS!
     Agen Poker Online Terpercaya Di Indonesia 2017
    Tetapi aku telah mengkhianati suamiku. Aku mulai
    merasakan sesuatu yang salah, sementara di lain pihak, aku sangat
    menikmatinya dan sangat mengharapkan Heri melakukannya lagi terhadapku.

    Hati dan akal sehat terpecah dan menyeretku ke dua arah yang berlawanan.
    Pergumulan batin terjadi membuatku limbung.

    Akhirnya kuputuskan untukmencoba melupakan Heri. Setelah beberapa minggu dalam kondisi seperti ini, hatiku makin tidak menentu, makin kucoba melupakannya makin
    terbayang seluruh kejadian hari itu, aku masih merasakan tubuhnya yang
    kekar berkeringat napasnya yang mendengus dengus terngiang sayup sayup
    terdengar suaranya memanggilku ‘sayang’.

    Heri berhenti bertugas di kantor suamiku. Entah itu keinginannya sendiri atau memang ia dialih
    tugaskan, aku tidak tahu.

    Namun hingga kini, pergumulan batindalam diriku masih terus berlangsung. Di lain pihak aku tetap ingin mencintai suamiku, walaupun ia tak bisa memberikan apa yang telah
    diberikan Heri padaku. Aku masih merindukan dan menginginkan sentuhan
    tangan kekar Heri, dimanakah kau berada Heri..?

    PROMOSI:
    Kami dari Ompoker.com. sebagai agen judi online ada menyediakan Bonus Referral 15% bagi
    pencinta judi online bisa langsung menghubungi customer service kami di www.ompoker.com dan
    bagi pecinta bandar poker , bandar domino , bandar ceme , agen poker , agen domino , poker online ,
    bandar domino , bandar poker terpercaya .
    Silakan menghubungi customer service kami di www.Ompoker.com. kami siap melayani anda
    24jam NONSTOP. Kepuasan dan kenyamanan anda bermain judi online adalah Misi Tujuan Utama
    Kami, Segera daftar kan diri anda di Agen poker terbaik , Yang menyediakan banyak promo bonus
    bagi anda pecinta Agen casino juga menyediakan permainan tersebut.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Fashion

    Beauty

    Travel